Tuesday, February 26, 2019

Tips Nge-Jastip di BBW

Hallo..
akhirnya saya posting lagi 😃

Kali ini saya mau sharing tentang pengalaman ikutan Jasa titip pada event pameran buku yang katanya terbesar, yup.. Big Bad Wolf (BBW). beberapa hari lagi, BBW akan membuat sarang di Jakarta tepatnya di ICE BSD mulai tanggal 1-11 Maret 2019. koleksinya buanyaak sekali dan di buka 24 jam non stop! such a good experience ya buat beli buku. yang sempat hayuuk mampir nggak bakal nyesel berjalan-jalan diantara lautan buku.

Tapi, karena besarnya antusias warga Indonesia terhadap BBW, akhirnya event taunan ini menurut kabar yang beredar akan di gelar di 10 kota di Indonesia. WEEWWW.. *pegangin dompet*  kota mana aja? seertinya masih rahasia. yang tau bcorannya boleh dong di sharing.

Nah, buat yang kotanya nggak dihinggapi sarang srigala, bisa banget lho ikutan Jasa Titip (Jastip) yang akan berjamuran menawarkan jasa membelanjakan kebutuhan kamu di BBW nanti. Menurut saya sih, memang lebih praktis dan sangat wort sekali. karena kita tinggal duduk manis memainkan jari-jari di depan layar handphone bisa sambil tiduran lagi. HAHAHAA. ditambah para jastip itu memiliki mata elang yang dapat menemukan buku bagus diantara tumpukan buku yang menggunung. salut deh sama para jastipers.

Sebelum salah pilih menentukan jastip mana yang mau di ikuti, ada baiknya baca dulu tips dari saya ya, let's check his out..

🍍 Pilih jastip srek di hati.
kebayang nggak gimana event live shopping BBW berlangsung? bener-bener crowded! para jastip akan mengupload stock dan menunggu siapa saja anggotanya yang berminat terhadap buku tsb, anggotanya dalam satu grup WA bisa sampai 200an. semenara ketersediaan buku juga nggak sebanyak itu ditambah persaingan dengan jastip lain. jadi ada baiknya pilih jastip yang jelsa rules dan akad jual belinya. apakah di talangi dulu oleh jastip, atau di bayar sebelum masuk kasir atau sistem deposit.
lokasi Jatip juga mempengaruhi, usahakan pilih jastip yang home basenya satu kota dengan tempat tinggal untuk menghemat ongkos kirim. lumayan kaan..

🍍 Buat Wish list buku
Buku apa aja sih yang ada di BBW? bisa di cek di website BBW Indonesia atau bookxces. selain itu juga bisa cek dari feed instagram BBW taun lalu bisanya buku yang keluar nggak jauh beda. dan setelah itu bisa titipkan wish list buku ke para jastipers agar dicarikan.

🍍 Budgetkan anggaran
Jajan di BBW itu emang bikin khilap bagi para pecinta buku, jad anggarkan berapa rupiah yang akan di keluarkan untuk BBW kali ini. dan keep calm, ingaaat masih ada banyak event BBW lainnya. bahkan menurut pengaaman saya, untuk urusan harga BBW KL jauh lebih murah dibanding BBW di indonesia. dan untuk berburu buku masih banyak kok event obral buku yang nggak kalah menarik seperti BBW.

🍍 Cermat sebelum membeli buku.
Biasanya kita jatuh cinta pad apandangan pertama pada si cover buku, padahal isinya belum tentu sesuai dengan kebutuhan kita. jadi sangat penting cermat sebelum membeli. karena jastip nggak selalu bisa membuka buku yang disana jadi lebih baik kita cari sendiri 'isi' si buku di youtube atau goodreads. Dan disinilah pentingnya mencari Jastip yang memang pecnta buku, biasanya mereka sangat paham buku bagus dan tau mana buku murah.

🍍 Pilih-pilih buku saat event preview.
BBW mengadakan event preview sala H-1 sebelum opening dan disana biasanya hanya orang-orang tertentu yang dapat mengikuti evnet tersebut, dan biasanya saat preview sale ini isi sarang srigala masih lengkap dan banyak koleksi langka yang hanya keluar saat preview sale saja.

🍍 Siapkan waktu luang, charger handpone dan cemilan.
Live shopping bagi saya sama serunya kayak midnight sale di mall. Memacu adrenalin. jadi siapkan jempol buat ngetik "FIX" dan chargeran karena para jastip itu belanjannya nggak ada capeknya bisa dari pagi sampai malam. jadi bisa banget deh ikutan live shopping sambil nyemil cantik kan.. :D

Well yaa.. segitu tips dari saya, boleh lho sharing tips versi kamu dan kalau ada yang buka jastip di event BBW boleh komen di postingan ini ya, because sahring is caring 😄 Selamat jautuh cita pada buku dans elamat berburu buku.

salam,
Shinta






Thursday, August 2, 2018

Menjadi Manusia yang Open Minded

Hallo..
Postingan kali ini masih dalam rangka Nice Home Work dari kelas Matrikulasi IIP batch 6 yang sedang saya jalani. Tema kali ini adalah tentang materi Adab Menuntut Ilmu yang tempi hari di diskusikan dan menjadikan tema tsb sebagai tema NHW saya kali ini.

🌵 Pertanyaannya, ilmu apa yang akan saya pilih di universitas kehidupan ini?

Awalnya saya bingung dengan pertannyaan ini, karen terlalu luas cakupannya. Setelah merenung.. akhirnya saya memutuskan untuk mendalami ilmu "open minded".

🌵 Alasannya..
Akhir2 ini pemikiran manusia jadi lebih mudah terbaca lewat sosial media bahkan kepribadian seseorang dapat kita simpulkan dari sosial media. Bagi saya yang berlatarbelakang psikologi memang kurang valid ya untuk menyimpulkan kepribadian atau sifat seseorang lewat sosial media tapi oleh keterbatasan jarak dan waktu mau tidak mau banyak hal yang dapat kita temui di sosial media. Saya berkenalan dengan beberapa orang lewat sosial media, saya menyambung silaturahim dengan beberapa teman saya lewat sosial media dan semua memang jadi lebih mudah jadi, menilai seseorang lewat sosial mediannya memang jauh lebih mudah, bukan?

Bahkan ada beberapa perusahaan yang menilai calon pegawai yang inin di rekrut lewat sosial medianya. Yeah.. sosial media memang benar2 memudahkan. Bahkan di tempat kerja saya terdahulu ada divisi social media specialist. Dan sekarang bahkan saya bisa mendapat pemasukan lewat sosial media. What a life ya.. modal wi-fi gratisan di sudut cafe juga kita bisa ngobrol panjang lebar dan ngerjain ini itu lewat sosial media kan?

Tapi, dibalik itu tentu ada dampak kan? Salahsatunya setiap orang bisa speak up, setiap orang bebas menyuarakan pendapatnya, bebas menyimpukan pendapat seseorang, bebas untuk menyebarkan banyak info di sosial media. Padahal sebagai pembaca yang memiliki persepsi sendiri bisa saja kita jadi salah mengartikan. Karena persepsi sendiri bebas dan tiap orang memiliki persepsinya sendiri kan. Sementara persepsi yang berkembang terlalu luas dan pemikiran yang kurang terbuka dapat membuat kita menilai seseorang dengan negatif, mudah meng-judge dan mudah marah terhadap penilaian orang lain. Jadi, saya berharap bisa memahami ilmu ini dengan benar sehingga dapat mengamalkan dan menebar manfaat pada orang2 terdekat saya.

🌵 Strateginya gimana?
Dengan banyak baca!
Pernah baca artikel bahwa manfaat membaca buku itu bikin kita lebih open minded. Dan dengan banyak bergaul dengan berbagai macam manusia. Yup, so far baru kepikiran 2 ide itu. Kalo ada yg mau nambahin monggo share di kolom komen yaaa... feel free to sharing~

🌵 hubungan dengan adab menuntut ilmunya gimana?
Karena dalam hal ini guru saya adalah orang2 yang saya temui nanti, maka saya akan lebih belajar mengen orang teraebut secara langsung dan tidak hanya personal saja. Lalu sesuai dengan adab menuntut ilmi bahwa belajarlah dari sumber yang valid, saya akan berusaha menyaring2 bahan bacaan agar lebih valid dan relevan informasinya dan lebih 'berbobot'

Sekian nice homework saya kali ini,sampai ketemu lg di sharing2 berikutnay.

Nama : Shinta Riva Buana
Matrikulasi IIP batch 6 Bandung

Wednesday, July 25, 2018

Trial Google Classroom with IIP

Yay, akhirnya join juga sama kelas matrikulasi IIP batch 6 regional Bandung dan I'm so excited!
Materi malam ini adalah pengenalan Google classroom, dan alhamdulillah baru saja download.

Pertama kali masuk google classrom sempat bingung tapi berkat video tutorial dari IIP akhirnya paham. Alhamdulillah..
Rasanya senang sekali ada media seperti google classroom ini, dan to be honest saya baru. Karna fitur dari google ini belajar secara eLearning jadi lebih mudah. Apalagi Ibu rumah tangga sepertu saya yang masih ingin belajar tapi medianya terbatas dengan metode elearning seperti ini sya bisa belajar dimana saja dan kapan saja.

Dan menurut saya, kenapa IIP menggunakan tools seperti ini, yaitu untuk memudahkan berinteraksi antara fasilitator dan peserta matrikulasi. Serta memudahkan penilaian tugas dan juga submit materi pelajaran tanpa harus kesulitan untuk mengecek inbox chat atau scroll terlalu jauh karena materi tenggelam diantara message yg masuk seperti di whatsapp.

Sekian review singkat sebagai NHW saya tentang google class romm

Sunday, April 22, 2018

Kisah Yuki dan para clodi

Hallo..
Selamat hari bumi!
Semoga Bumi kita senantiasa terjaga dari pencemaran dan selalu leatari.


Entah sejak kapan saya mulai aware sama hal-hal beginian. Mungkin sejak SMP atau SMA waktu saya mulai sering baca buku tentang Bumi. I'm not activist btw.. saya cuma sedikit care aja. Saya nggak pernah ikut organisasi mapala atau aktivis lingkungan hidup. But l'm trying to better person dan i wish Yuki juga melakukan hal yang sama bahkan lebih dari saya. Dan yang sekarang saya lakukan bersama Yuki untuk ikut menjadi bagian kecil "menjaga Bumi" adalah menggunakan Clodi.
Saya berkenalan dengan Clodi sekitar 2013, saat itu teman sekantor saya Samantha lagi hamil dan she's clodi lover. Kalo ditanya "mau kado apa untuk lahiran" pasti di jawab "Clodi" karena duduknya juga deket saya jadi setiap dia lagi online shopping clodi suka cerita ke saya karena saya orangnya easy to excited for something new sana jadi suka ikutan nimbrung dan sesskali ikutan browsing, dan watu itu saya berharal kalo punya anak nanti mau di pakein clodi. Padahal waktu itu rencana nikah aja belum ada 

Niat saya waktu itu karena idealisme, klo pake pospak ntr daur ulang sampahnya susah ntar saya jadi bagian pencemar lingkungan dong. Waktu itu angan-angannya anak saya kelak harus jadi manusia yang go green. Hahahaha soal go green ini karena saya orangnya suka agak lebai dikit saya pernah random beli hand lotion dari the body shop limited edition karena klo kita beli produk tersebut kita menyumbang untuk kampanye reboisasi gitu hahahhahaaa. Tp saya suka sih konsep gogreenya TBS 

Long story short, saya menikah dan hamil Yuki. Shoping list saya yg utama tentunya clodi dong. Saya baca banyak bgt review clodi dan ternyata harga clodi perpcs itu little bit pricey ya. Saya harus mengeluarkan dana jutaan utk clodi doang. Karena selain gogreen tentunya saya juga berharap punya clodi dengan kualitas bagus kan. Jadi harapan punya clodi segambreng mulai menyusut terpentok dana. Winwin solutionnya saya pakai clodi dengan merk lokal dengan range harga <200k/pcs dengan konsekuensi daya serap yang mungkin bertahan 3-5 jam saja. Agar saya tetap mempunya koleksi clodi yang cukup karena memang cuaca di bandung yang cenderung hujan bikin clodi bisa kering setelah 2 hari. Dan dari yang saya tau clodi import merk burberry, charlie banana dll yang dibandrol bisa sampai 350k/pcs mempunyai daya serap samapi 12 jam (*CMIIW) waktu itu harapan saya punya clodi minimal 20 pcs.
Terus yang paling penting yang bikin saya khilap sama clodi itu motifnya, yaaAllah lucu bangeeetbangeeet deh. ❤❤❤❤
selanjutnya karena idealisme saya yang 'go green' ini saya berharap nantinya Yuki pakai popok kain saja sampai waktu yang tepat dia pakai clodi, karena saya nggak beli clodi untuk new born. Jadi saya beli banyak popok kain.

Akhirnya saya melahirkan saat libur lebaran, teoat 3 hari sebelum lebaran dan waktu itu Bandung lagi musim kemarau dan air di tempat saya tinggal lagi surut banget lah. Ditambah karena lagi libur lebaran ART yang biasa bantu2 juga lagi libur panjang kebayang dong kalo tetep harus pake popok kain akhirnya setelah pulang dari RS berbekal pampers dari RS saya dan yuki mulai menjadi pemakai pospak. Idealisme yang luntur karena keadan hahahha.

Setelah pakai pospak saya baru sadar ternyata pakai clodi itu bener-bener bisa menghemat ya. Waktu itu saya jadi iseng buat itung2an.
Note : Yuki pakai pospak pampers premium care size S/M. Let's say harganya 2000-2300/pcs (karena saya cari yang diskonan).
Dalam sehari, Yuki bisa pakai 6-7 pcs. Dalam sehari menghabiskan 12000. Sebulan sekitar Rp.360000. Wih bisa beli 1 clodi merk burberry yeeekaan 
Setahun udah berapa juta. Iya kalo pake size yang sama terus kan. Anak tumbuh badanya dan semakin besar size pospak semakin mahal pula harganya. Hiks

Akhirnya mulai umur 2 bulan sesekali Yuki mulai dipakein Clodi. Sampai pas usia 3 bulan Yuki mulai pake Clodi selama siang, dan untuk malam saya tetep pakein pospak biar nggak ngeganggu jam tidur Yuki karena harus ganti clodi.
Asumsinya pakai clodi itu lebih murah kan? Setelah saya pakai clodi definisi murah itu jadi relatif karena treatment clodi itu cukup berbeda.

 Nyuci Clodi itu ada detergent khusus well bisa sih pakai detergent bayi biasa. Saya pake sleek atau pure dan nyucinya harus dipisah sama baju karena clodi itu sangat menyerap bau pesing. Salah2 cuci malah baju lain jadi pesing.

 nyuci clodi nggak bisa di mesin cuci demi memperpanjang umur clodi. Katanya bisa pake laundry net sih tp saya kurang percaya. Dan klo mau ikutin care instruction dengan detail cara menjemurpun nggak bisa asal dan nggak noleh langsung terkena matahari hahahhahaa ribet ya?

 setiap habis pup, clodi harus dicuci bersih minimal bebas noda pup deh. Tapi as you know, pup bayi itu nempel banget dan kadang bayi nggak bisa diajak kompromi untuk ditinggal lama jadi emang kurang praktis yah..

 clodi dengan insert mircofiber bisa bikin bau pesing banget apalagi klo pipis bayi lagi banyak belum 3 jam juga udah pesing jadi harus sering ganti and its means.. nambah cucian hahahaa.

 clodi harus di prewash agar daya serapnya maksimal. Nggak cuma sekali. Untuk bahan bamboo harus 6x prewash! Dan tial beberpa bulan harus di stripping. Caranya dg mendiankan selama semalam di air bersih agar daya serapnya kembali normal karena clodi yang menyerap sabun terlalu banyak daya serapnya bisa berkurang.

Dengan kekurangan yang segambreng apa penggunaan clodi masih dianggap murah? No buat saya. Clodi itu penuh effort. Apa saya jadinya berpaling dari clodi? BIG NO, we still using clodi because we care ya walaupun malem masih pake pospak .

Bagi saya nggak apa2 deh ribet dikit yang penting ada rasa puas dalam diri saya bisa membantu sedikit meringankan limbah pospak. Saya nggak anti pospak kok toh saya juga pakai. Selain itu ada hal nyata yang bisa saya ajarkan untuk Yuki untuk peduli sama Lingkungan alam. Semoga suatu saat nanti Yuki bisa melakukan hal yang lebih besar dari yang saya lakukan.

Wednesday, October 25, 2017

Jangan Ada Bullying diantara Kita



Kata bullying memangbukan kata yang asing di telinga kita, karena belakangan ini sedang marak kasus bullying yang mulai diberitakan media. Bahkan kata bully yang merupakan kependekan dari bullying sering dijadikan bahan jokes. Akan tetapi, apakah kita sebenarnya sudah paham betul akan makna bullying itu sendiri? Ataukah tanpa sadar kita sendiri merupakan salah satu pelaku atau korban bullying?
Menurut KPAI, kata bullying didefinisikan sebagai berikut :


“Kekerasan fisik atau psikologis jangka panjang yang dilakukan seseorang atau berkelompok terhadap seseorang yang tidak mampu mempertahankan diri.”

Bentuk bullying dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu berupa fisik seperti memukul, verbal seperti memfitnah, dan teror mental seperti memandang sinis.Sehingga dengan pengertian yang telalu luas ini dapat menyebabkan banyak orang secara tidak sadar telah menjadi bagian dari pelaku ataupun korban bullying. Bullying sendiri banyak di alami oleh kalangan anak hingga remaja. Berdasarkan data KPAI, 25% Dari total pengaduan di bidang pendidikan adalah kasus bullying dan yang mendudukiperingkat teratas pengaduan adalah bullying di lingkungan pendidikan. Fakta tersebut dapat menjadi penegasan bahwa tindakan bullying masih lolos dari pengawasan guru di sekolah.

Efek jangka pendek dari dampak bullying bagi korban adalah merasa terancam atau setidaknya merasa tidak nyaman dan tidak bahagia dan dampak jangka panjang yang dirasakan oleh korban bullying dapat berpengaruh sampai 40 tahun kedepan. Menurut sebuah artikel yang di terbitkan oleh BBC, individu yang mengalami bullying memiliki resiko tinggi untuk mengalami depresi dan kecemasan dan kemungkinan memiliki kualitas hidup yang lebih rendah pada usia 50 Tahun.

Sering kali korban bullying hanya diam dan pasrah jika mendapati diri mereka menjadi bagian tindakan bullying. Hal ini terjadi karena umumnya seorang korban bullying berada di posisi yang lebih lemah sehingga mudah terintimidasi dan merasa dirinya terancam jika mengungkap aksi yang di terimanya. Sementara, jika aksi bullying tidak terungkap maka selamanya korban akan mendapatkan efek traumatis dan pelaku bullying tidak mendapatkan efek jera. Hal ini seperti mata rantai yang akan terus berputar dan harus ada yang memutusnya.

Ketua LPSK mengungkapkan bahwa  kekerasan yang terjadi di lingkungan pendidikan, kasusnya harus dilakukan secara sungguh-sungguh. Sungguh-sungguh disini memiliki arti kasus itu tidak hanya diselesaikan secara kekeluargaan saja, tetapi juga dibutuhkan suatu proses penegakan hokum sehingga di masa depan tidak lagi terjadi kasus bullying. Kepada semua pihak terkait, khususnya di lingkungan lembaga pendidikan dimaksud, harus mampu bertanggung jawab dan lebih peduli dengan apa yang  terjadi di sekitarnya. Jadi dengan demikian mata rantai tindakan bullying dapat terputus.
Lalu,bagaimana dengan korban yang lebih sering diam ketika menjadi sasaran bullying?
Alangkah baiknya apabila pihak pendidik member support untuk melindungi korban sehingga tidak ada dendam diantara pelaku bullying dan korban bullying. Pihak keluarga jugamemiliki kewajiban untuk mengedukasi anak agar mau terbuka jika ada hal-hal terjadi pada mereka.

Bila kasus Bullying dilaporkan lebih awal tentunya kejadian yang menimbulkan jatuhnya korban jiwa dapat dicegah. Karena kejadian kekerasan di lingkungan sekolah sudah berulang kali terjadi. Selain diperlukan kepekaan dari tenaga pendidik, bagi para siswa juga diminta tidak takut melaporkan potensi kekerasan di sekolahnya

Karena diam bukanlah sebuah pilihan dan tidak menyelesikan permasalahan!


Sumber:
http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2014/04/140418_pendidikan_bullying
http://www.kpai.go.id/berita/kpai-kasus-bullying-dan-pendidikan-karakter/
https://www.lpsk.go.id/berita/berita_detail/2549
https://www.lpsk.go.id/berita/berita_detail/2536
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/SOSIO-FITK : Analis Faktor-faktor Penyebab Bullying