Tuesday, July 21, 2015

Review suka-suka saya : Soe Hok-Gie : Sekali lagi

Selamat lebaran teman-teman, mohon maaf lahir dan batin.
Mumpung masih bulan Syawal, bulan baik untuk menyambung silaturohim, sok atuh pada silaturohim sama temen-temen yang udah lama nggak komunikasi, asal jangan sama mantan aja, itusih namanya modus ;p

Libur lebaran kali ini dipakai dengan berleha-leha di rumah, beres2 rumah, nyuuci2 yaaaah jadi ibu-ibu rumah tangga gitu. ternyata susah ya booooook. lebih susah daripada mikirin trend apa yang cocok buat selection meeting. sumpah!

btw, saya mau review aja deh. salah satu buku favorit saya. bukunya Rudi Badil tentang Soe Hok Gie. Yup, Soe Hok Gie sekali lagi. kenapa baru di review sekarang? sebenernya udah selesai pertama kali baca buku ini sekitar 2010. tapi, baru kepikiran beberapa hari yang lalu untuk mengreviewnya. siapa tau ada yang belum baca dan pingin beli bukunya tapi pingin tau dulu summarynya :p
kenapa review Soe Hok Gie? ya soalnya saya suka sih, suka banget sama Soe Hok Gie :))

Buku terbitan Kompas Gramedia ini di terbitkan pertama kali pd tahun 2009 untuk mengenang 40 tahun kepergian Soe Hok Gie. Buku ini di tulis secara beramai-ramai oleh beberapa orang yang mengenal Soe Hok Gie baik secara langsung ataupun tidak langsung. Buku ini sendiri dibagi menjadi 5 bagian.

Bagian Pertama, Antar Hok-gie dan Idhan ke Atas. Bab ini di tulis sendiri oleh Rudi Badil yang menjadi saksi hidup dalam pendakian terakhir Gie ke Semeru bersama Mapala UI. dengan menceritakan detail-detail 40 tahun yang lalu, Rudi Badil sukses menggambarkan situasi saat itu dengan bagus dan hidup. bab ini juga menjelaskan bagaimana detik-detik Gie dan Idhan meninggal serta evakuasi darurat saat itu.

Bagian kedua, Kisah Soe dan Semeru. bab yang kurang begitu menarik menurut saya. menceritakan track-track semeru, cerita-cerita seputaran gunung semeru dan arca kembar yang konon katanya "hilang" dan hanya orang-orang yang mendapatkan "ilham" yang dapat menemukannya.

Bagian ketiga, Saksi-saksi Rawamangun - Salemba. that's my fave chapter. yang nulis bagian ini adalaah orang-orang terdekat Gie. salah satunya adalah Kartini Sjahrir yang sekarang menjabat sbg duta besar Indonesia utk Uruguai *CMIIW* yang menuliskan surat terbukanya utk Gie. anw, belau ini namanya juga muncul di buku Caatan seorang demonstran yang namanya di samarkan menjadi Sunarti. pada bagian ini kita akan di dekatkan dengan sisi lain Gie. bukan Gie yang seorang aktivis atau pengajar tapi Gie sebagai seorang sahabat.

Bagian keempat, Tulisan dari "The Angry Young Man". di bagian ini di tulis oleh orang-orang yang tidak mengenal langsung Gie. salah satu penulisnya adalah Nicholas Saputra (KYAAA KYAAA) disini banyak dituliskan bagaimana Gie menginspirasi orang-orang meskipun belum pernah bertemu dan hanya mengenal Gie lewat beberapa tulisan.

Bagian kelima, Karangan Dari Kamar suram bernyamuk. berisi tentang tulisan-tulisan Gie yang sempat di terbitkan di beberapa media beberapa puluh tahn lalu. disini kita disajikan pemikiran-pemikiran khas Gie tentang issue-issue terkini di zamannya.

buku ini recommended untuk di miliki, ya kalo nggak mau beli minjem aja numpang baca di perpustakaan juga nggak apa-apa. buku ini menyajikan sisi lain dari Soe Hok Gie dari yang kita "kenal" lewat buku CSD atau film karya Riri Riza. di buku ini juga bikin kita mengenal sedikit sosok Idhan Lubis, yang juga meninggal bersama Gie di gunung Semeru. disini juga banyak disajikan puisi-puisi Gie yang sebenarnya sudah ada di buku CSD atau di film GiE.

buku ini juga bikin saya tau kalo Idhan Lubis yang meninggal bersama Soe Hok Gie itu adalah adik kandung kang Idat Lubis yang sekarang jadi kepala Green ranger Indonesia yang punya basecamp di kaki gunung gede-pangrango. pantesan di markasnya green ranger ada puisi Soe hok Gie di pajang segede gaban. *info nggak pentig*
Ini dia penampakan bukunya, nemu di blog ini

Semoga bermanfaat dan selamat membaca, see yaa on the next post~